Selasa, 29 Desember 2009

PELAYAN BAGI SESAMA MANUSIA

Jaman sekarang ini menjadi seorang pelayan pada hakekatnya dipandang rendah dalam kehidupan bermasyarakat kita. Semua pegawai baik itu pegawai negeri maupun pegawai swasta tidak ingin dianggap rendah oleh atasannya. Menager tidak ingin menjadi pelayan bagi pagawainYa. Para pejabat tidak ingin menjadi pelayan bagi bawahan maupun managernya.

Kita semua mungkin tahu bahwa orang Amerika yang berkulit hatam berjuang mati-matian untuk mempertahankan derajad mereka. Mereka tidak ingin menjadi pembantu rumah tangga, atau pesuruh dan beberapa pekekerjaan yang dianggap rendah. Kebanyakan dari mereka lebih memilih menjadi seorang Guru, Dokter, Pencara. Hal ini tentu sangat wajar karena hal ini juga menjadi keinginn banyak orang.

Kita semua manusia yang hidup di dunia ini tentu menginginkan suatu jabatan, gelar, mobil mewah, rumah mewah dan beberapa orang pelayan yang bertugas melayani kita. Yesus (Menurut keyakinan umat nasrani) pernah berkata bahwa "Barang siapa yang ingin menjadi besar, handaklah ia menjadi pelayan". Hendaklah kita selalu bersedia untuk menjadi pelayan bagi sesama kita, termasuk Para politisi, wartawan singkatnya kita semua harus bisa menjadi pelayan antar sesama manusia tanpa memandang status dan golongan.

Sejarah telah membuktikan kepada kita semua bahwa orang-orang yang besar adalah mereka yang paling banyak melayani. Albert Schweitzer, dia adalah seorang musikus, komposer, teolog dan Dokter umum. Ia meninggalkan negerinya dan menuju ke Afrika untuk mengabdikan diri dan hidupnya sebagai pelayan kemanusiaan. Begitupun Ibu Theresia dari India. Beliau mengabdikan hidupnya bagi orang-orang yang paling menderita yang kemudian diberikan penghargaan sekaligus dinobatkan sebagai wanita terbesar saat itu. Termasuk J. Hudson Taylor dan masih banyak lagi orang-orang yang terbesar dan dalam rupa pelayan yang besar yang merupakan orang yang besar.

Jangan kaget jika para penemu besar seperti Edison, Ford dan yang lainnya menjadi besar sebab mereka melakukan sesuatu dengan tujuan untuk melayani sesama manusia melalui penemuan-penemuan mereka.

Hendry Ford ingin mempersembahkan sarana transportasi yang murah kepada masyarakan dan orang biasa. Semakin ia melayani maka, ia semakin besar. Thomas Alfa Edison ingin melayani manusia dengan penemuan listrik bagi masyarakat. Dan semakin ia melayani maka ia pun semakin besar.

Oleh karena itu, bila kita ingin menjadi besar maka hal yang paling utama kita lakukan adalah setiap usaha dan kerja kita hendaklah bertujuan melayani sesama manusia.

HIDUP ADALAH PILIHAN

Hidup adalah sebuah pilihan. Kita harus memilih kehidupan yang ingin kita jalani. Dalam menentukan pilihan untuk menjalani kehidupan, kita tidak boleh meminta bantuan atau arahan dari orang lain, karena ketika kita menjalani kehidupan kita berdasarkan pilihan orang lain maka, hal itu merupakan suatu kesalahan yang fatal. Mengapa dikatakan fatal? Karena ketika kita menjalani kehidupan berdasarkan pendapat atau pilihan orang lain maka, kita akan pasti akan berjalan di jalan yang salah, karena kita tidak tahu apakah kita mampu atau tidak. Akan tetapi ketika yang kita jalani, kerjakan ,lakukan adalah hasil dan pilihan kita sendiri maka, kita akan tahu apa yang bisa kita sanggupi dan mana yang kita tidak bisa.

Pilihan adalah sesuatu yang harus kita lakukan demi kelangsungan hidup kita di kemudian hari. Pilihan kadang menjadi batu sandungan, akan tetapi bisa juga menjadi pijakan yang kokoh agar kita melompat lebih tinggi. Demikian pilihan hidupku dulu sampai sekarang dan akan berlaku selama nafasku masih bisa berhembus.

Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar, aku dihadapkan pada pilihan yang benar-benar sulit, akan tetapi aku bersyukur bahwa ternyata pilihanku dulu sangat tepat sehingga saat ini aku berhasil menikmati pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menegah Atas, dan menikmati pendidikan di Perguruan Tinggi. Aku Sadar bahwa apabila saat itu aku salah memilih maka, aku tidak mungkin mendapati diriku seperti saat ini.

Semoga kedepannya aku tidak salah memilih !!!!!!!

Karena yang aku pilih sekarang ini adalah berusaha untuk mendirikan sebuah Panti Asuhan dan Sebuah Lembaga Pendidikan.

Tuhan Bukankanlah segala jalan agar aku bisa mencapainya. Sebab aku tahu dan percaya bahwa Engkau adalah jalan kebenaran....Oleh karena itu, hanya kepada-Mu, aku berharap.

Selasa, 24 November 2009

Yang Penting adalah Tindakan

Semenjak aku memutuskan untuk merantau dengan harapan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, saat itu aku tahu bahwa aku harus "bertindak", bukan hanya berangan-angan dan aku mendapatkannya. Aku bukan menghayal bisa melanjutkan pendidikan, tetapi saat itu aku berupaya mencari jalan keluar dan melakukan sesuatu yang bisa menhasilkan sesuatu berupa "uang" yang bisa membantu aku melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Apabila aku tidak bertindak, maka saat ini aku tidak akan melihat diriku sendiri mencapai apa yang aku harapankan dalam kehidupanku. Aku telah mengambil "tindakan" yang nyata sehingga tercapai harapanku.

Jumat, 13 November 2009

Impian

Semenjak aku masih kecil saat berumur 12 Tahun, aku sudah merantau untuk mencari jalan agar melanjutkan pendidikan karena kedua orang tuaku tak sanggup lagi untuk membiayaiku. Ketidakmampuan orang tuaku tak sanggup juga mematahkan semangatku dalam berusaha untuk tetap mengeyam pendidikan yang layak. Oleh karena itu dengan tekad yang kuat sekuat baja aku pergi. Dan akhirnya dari Perjuanganku di rantauan aku mampu mengeyam pendidikan sampai hampir selesai. di sebuah PTS. Akhirnya impian untuk mengeyam pendidikan yang layakpun terwujud. Akan tetapi ada satu lagi impian besarku yang belum terwujud adalah "Mendirikan sebuah Panti Asuhan" .

Rabu, 11 November 2009

Pengalaman di belakang mall

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tgl 12 Sep 2009. Saat itu aku di ajak oleh temanku untuk sekadar jalan-jalan ke mall. Sebelum masuk ke dalam, terlebih dahulu aku menuju ke tempat parkiran untuk memarkir motor buntutku. Setelah di pastikan motorku sudah dalam keadaan aman maka, aku dan temanku berjalan melalui belakang untuk masuk ke dalam maall. Sesampainya di salah satu sudut gedung mall, aku memalingkan mata ke sudut. Di sana aku mendapati seorang bocah berumur 4 Tahun yang sedang duduk meringkuk di sana karena kelaparan. Ditangannya terdapat koran yang akan dijualnya. melihat bocah yang tak berdaya dan sekecil itu, hatiku lansung lulu, dan saat itu tanpa sadar air mataku jatuh. Temanku tertawa karena melihat air mataku jatuh.
Yang membuat air mataku jatuh karena aku teringat akan masa laluku yang tak jauh berbeda dengan apa yang di alami bocah itu. Maka dengan cepat-cepat aku mengeluarkan semua apa yang aku punya dalam dompet lalu memberikannya kepada bocah itu tanpa berpikir apapun. Saat aku memberikan, bocah itu tersenyum lalu katanya "Terima kasih kakak..." "Sama-sama " jawabku terbata.

Senin, 09 November 2009

Saling Membantu

"Hendaklah kalian saling membantu menanggung beban orang supaya dengan demikianlah akan mentaati perintah Sang Khalik."

Kita semua merupakan anggota Keluarga Sang Pemberi Hidup, keyakinan ini seharusnya tidak berhenti dalam suatu teori yang mati atau dalam perdebatan teologis, melainkan harus teraplikasi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang percaya yang hidup di bumi ini mestinya memiliki karakter-karakter dasar Ciptaan Sang Khali yakni rendah hati, lemah lembut, sabar dan mengasihi. Dengan adanya karakter dasar itulah memungkinkan kita untuk turut merasakan kesulitan orang lain, bukan hanya itu kita juga akan membantu mereka.

Jumat, 06 November 2009

Mulailah Memberi

Apabila tidak ada seorangpun yang bersedia berbelas kasih kepada kesulitan anda. Ataukah Tidak mau merayakan keberhasilan anda. Bahkan tidak ada seorangpun yang bersedia mendengarkan anda, memandang, memperhatikan apapun yang ada pada diri anda. Jangan memasukanya ke dalam hati, toh semua manusia selalu di sibukan dengan urusan pribadi masing-masing. Manusia pada dasarnya selalu mendahulukan kepentingan pribadinya sendiri. Anda tidak perlu memasukan ke dalam hati, karena hanya akan membebani langkah dan hidup anda. Oleh karena itu ringankanlah hidup anda dengan memberi kepada orang lain, kerena semakin banyak anda memberi maka hidup anda akan terasa semakin ringan.
Pergilah atau carilah tempat yang terbuka. Tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa anda berikan kepada sesama dan kepada dunia ini. Pasti ada alasan yang kuat tentang mengapa anda hidup dan hadir di sini. Bukan untuk meminta agar dunia menyanjung anda. Kehadiran anda bukan untuk kesia-siaan. Bahkan seekor spider pun hidup untuk menyulam jaring. Dan sebuah batako dipadatkan untuk menahan gedung. Alangkah hebatnya anda dengan segala kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain untuk mengubah dunia. Itu semua hanya akan terwujud apabila anda bersedia untuk memberikannya.